KPK Periksa Lagi Dirut WAP dalam Kasus Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI
Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa Direktur Utama PT Woro Adhi Persada (WAP) Arief Saptahary Sastrakusuma dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture (EDC) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun 2020–2024. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK pada Jumat.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa Arief diperiksa sebagai saksi setelah terakhir kali hadir pada 21 November 2025. Berdasarkan pantauan lembaga antirasuah, ia tiba di Gedung Merah Putih sekitar pukul 09.29 WIB.
Kasus korupsi pengadaan mesin EDC BRI ini telah menjadi salah satu perkara besar yang ditangani KPK pada 2025. Proyek tersebut memiliki nilai Rp2,1 triliun dan diduga dikorupsi melalui praktik penggelembungan harga, kesepakatan antara vendor dan pejabat internal BRI, serta permainan proyek yang telah diatur sejak tahap perencanaan. KPK menyebut potensi kerugian negara mencapai Rp700 miliar atau sekitar 30 persen dari total nilai proyek.
Penyidikan resmi dimulai pada 26 Juni 2025. Empat hari setelahnya, KPK mencegah 13 orang bepergian ke luar negeri sebagai langkah awal pendalaman kasus.
Per 9 Juli 2025, KPK menetapkan lima tersangka utama:
• Catur Budi Harto (CBH) – mantan Wakil Direktur Utama BRI
• Indra Utoyo (IU) – mantan Direktur Digital & TI BRI sekaligus eks Dirut
Allo Bank
• Dedi Sunardi (DS) – SEVP Manajemen Aktiva dan Pengadaan BRI
• Elvizar (EL) – Dirut PT Pasifik Cipta Solusi
• Rudy Suprayudi Kartadidjaja (RSK) – Dirut PT Bringin Inti Teknologi
Pemanggilan kembali Arief Saptahary Sastrakusuma menjadi bagian dari upaya KPK menelusuri hubungan perusahaan-perusahaan penyedia dengan para tersangka serta aliran keuangan dalam proyek EDC tersebut. Sejumlah saksi dari pihak vendor teknologi, pejabat BRI, hingga komisaris perusahaan terkait juga telah diperiksa sebelumnya.
Dengan skala kerugian dan posisi strategis para tersangka, kasus ini menjadi sorotan publik karena mencerminkan masalah tata kelola proyek digital perbankan di salah satu bank terbesar di Indonesia.
Sumber: Antara
