Dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) Indonesia yang baru dibentuk, Danantara, tengah menjajaki rencana untuk menggalang dana sebesar Rp50 triliun (US$3,1 miliar) melalui penerbitan obligasi yang disebut patriot bonds dengan imbal hasil di bawah pasar, menurut sumber Bloomberg yang mengetahui hal ini.
Boomberg memberitakan, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya karena diskusi bersifat rahasia, Danantara berencana menawarkan obligasi tersebut dalam dua tenor, masing-masing Rp25 triliun dengan jangka waktu lima tahun dan tujuh tahun pada 1 Oktober mendatang. Kedua seri obligasi akan menawarkan kupon 2%, menurut dokumen yang diperoleh Bloomberg News.
Tingkat kupon tersebut kurang dari setengah suku bunga acuan Bank Indonesia maupun imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor sebanding, yakni 5,8% dan 6,1%.
Langkah Danantara ini dipandang sebagai taruhan bahwa investor kaya dan institusi akan bersedia menerima bunga rendah demi menunjukkan dukungan terhadap dana tersebut, yang berada langsung di bawah Presiden Prabowo Subianto. Dibentuk awal tahun ini, Danantara dilaporkan mengelola aset senilai US$1 triliun dan membawahi hampir 900 perusahaan negara. Hal ini menempatkannya di antara dana kekayaan negara terbesar di dunia serta menjadi instrumen kunci dalam upaya mengembalikan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 8% seperti era 1990-an.
Penjualan obligasi ini akan dikelola oleh Mandiri Sekuritas. Pihak Danantara tidak dapat dimintai komentar, sementara Mandiri menolak berkomentar.
Karena tingkat kupon yang sangat rendah, obligasi ini rencananya akan dijual melalui mekanisme private placement. Dalam beberapa minggu terakhir, Danantara telah menggelar pertemuan dengan puluhan calon investor untuk mempresentasikan skema tersebut dan menyatakan bahwa dana hasil penerbitan akan digunakan untuk proyek waste-to-energy, menurut sumber Bloomberg.
Hingga saat ini, belum ada dokumen yang ditandatangani dan syarat-syarat penawaran masih bisa berubah.
Rencana penerbitan obligasi ini menjadi langkah terbaru Danantara untuk menghimpun dana, seiring persiapan melakukan investasi di dalam maupun luar negeri. Dana ini sebelumnya telah mengumpulkan sekitar US$7 miliar dari dividen BUMN yang dialihkan ke bawah pengelolaannya. Bulan lalu, Danantara juga mengumumkan telah memperoleh persetujuan fasilitas pinjaman bergulir tanpa jaminan senilai US$10 miliar dari bank-bank asing.